Rabu, 05 Juli 2017

MENJADI PENYULUH YANG BERHASIL



“MENJADI PENYULUH YANG BERHASIL”
Mengubah sikap dan perilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh Penyuluh Pertanian, namun kenyataannya masih banyak dijumpai didalam masyarakat bahwa kegiatan Penyuluhan Pertanian masih dianggap kurang berhasil bahkan dibeberapa tempat tidak berjalan. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis sengaja memilih judul paper menjadi penyuluh yang berhasil.
Ahli pertama Penyuluhan Pertanian Mounder A.H mengatakan bahwa Penyuluhan Pertanian adalah suatu pelayanan/sistem untuk membantu petani, melalui pendidikan dalam meningkatkan teknik dan cara bertani meningkatkan produkdi, efisiensi dan pendapatan. Memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan tingkat sosial dan meningkatkan standar hidup pendidikan di pedesaan.
Materi penyuluhan pertanian merupakan segala sesuatu yang disampaikan pada penyuluhan pertanian. Materi pokok dapat berupa ilmu dan teknologi sehingga dapat direspon oleh petani dengan syarat sebagai berikut: 
1.      Materi penyuluhan harus dapat memberikan keuntungan secara nyata bagi petani sebab jika terjadi keuntungan relatif kecil petani kurang yakin akan materi yang akan disuluh
2.      Materi penyuluhan pertanian harus memiliki resiko relatif lebih kecil dan tidak menuntut biaya yang mahal 
3.      Materi penyuluhan bersifat sederhana yang dapat dilaksanakan dengan peralatan dan teknologi yang tersedia secara lokal
4.       Materi penyuluhan dapat diterima oleh petani dengan mudah, artinya teknologi tersebut tersedia secara setempat dan untuk memperolehnya tidak membutuhkan biaya
5.       Materi penyuluhan bersifat mudah untuk digunakan dan cepat menghasilkan
6.       Materi penyuluhan tidak bertentangan dengan norma-norma yang dianut oleh petani 
7.      Materi penyuluhan tidak memiliki efek samping yang merugikan (Deptan, 2006).
Kegiatan-kegiatan yang bersifat non perilaku, misalnya kegiatan-kegiatan untuk membantu/mengikhtiarkan kemudahan bagi pelaku utama, pelaku usaha, kelembagaan petani, yang berkaitan dengan aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan pelayanan. Kegiatan-kegiatan tersebut selanjutnya diusulkan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan tahun yang berjalan disetiap tingkatan wilayah untuk mendapat dukungan dari dinas/instansi lingkup pertanian dan dinas/instansi terkait(permentan NO. 25, 2009).
Berikut adalah strategi-strategi yang menurut penulis dapat menghasilkan penyuluh yang berhasil:
1.      Materi penyuluhan berisi perbandingan keuntungan/profit yang akan didapat oleh petani bila menerapkan materi yang diberikan penyuluh dan yang telah dilakukan petani selama ini, karna petani sekarang lebih mementingkan keuntungan/profit dibandingkan hasil tani.
2.      Aktivitas penyuluhan harus disesuaikan dengan kebutuhan petani, penyuluh tidaklah bisa seenaknya membuat materi penyuluhan tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan petani atau paling tidak bersentuhan dengan kebutuhan petani.
3.      Melaksanakan aktivitas penyuluhan dengan penuh empati, seorang penyuluh harus dapat menempatkan diri di situasi dan kondisi petani.
4.      Menjadi penyuluh yang berkredibilitas tinggi, karena meski telah menyuluh dengan benar jika dipandang tidak kredibel oleh petani maka peluang ketidak berhasilannya sangat tinggi.
5.      Penyuluh harus mampu mengikut sertakan para pemuka masyarakat di lokasi binaannya dalam aktivitas penyuluhan. Dengan memanfaatkan bantuan pemuka masyarakat ini penyuluh mendapat perlindungan dari sponsor lokal. 
6.      Perlu ‘keberanian’ untuk belajar dari kenyataan tentang Programa Penyuluhan. Pasal-pasal 23, 24, 25, dan 26 secara eksplisit menguraikan tentang apa dan bagaimana program penyuluhan secara normatif, namun kenyataan di lapangan menunjukkan kecenderungan tidak berjalannya prinsip-prinsip dasar Programa seperti yang diharapkan.
7.      sebelum kegiatan penyuluhan ditutup, ulang kembali point-point penting yang disampaikan, tekankan pada faktor terpenting yang ingin dicapai. Setelah itu adakan review atau evaluasi pelaksanaan, bisa dengan mengajukan pertanyaan (uji petik) terhadap beberapa petani yang telah menerima materi. dan yang terakhir beri mereka “oleh-oleh” baik berupa folder atau leaflet, agar mereka memiliki bahan untuk bertanya dan berdiskusi saat kita melakukan kunjungan rumah, atau kunjungan lapang nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar